BYD sebetulnya sudah lumayan lama ada di Indonesia, sejak 2018. Kala itu mereka menjadi penyedia armada transportasi umum berupa bus dan taksi listrik. Pada akhir 2023 barulah perusahaan melakukan penetrasi untuk ikut berkontribusi terhadap perkembangan industri otomotif. Tidak hanya menjual produk EV. Namun BYD berambisi membangun ekosistem energi baru. Hal ini dilakukan dengan membangun kemitraan lokal. Pabrikan Cina ini berkolaborasi bareng PT Perusahaan Listrik negara Persero (PLN).

Memorandum of Understanding (MoU) sudah dilakukan. Melalui program The EV Ecosystem Collaboration. BYD dan PLN akan bersama-sama mendukung transformasi energi menjadi green system. Implementasi kerja sama ini diwujudkan dengan pengembangan infrastruktur maupun kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Salah satu turunan dari program ini berupa layanan pemasangan home charging. Sehingga mempermudah pengguna melakukan pengisian ulang baterai kendaraan EV di rumah.

“Ini adalah kehormat bagi kami berkolaborasi dengan PT PLN Persero dalam sektor pengisian daya. Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan masa depan lebih hijau bagi pembangunan di Indonesia. BYD memperluas ekspansi bisnis secara global. Termasuk di Indonesia sebagai pasar terbesar dan paling strategis. Oleh karena itu kami membuka diri untuk bekerja sama mitra lokal,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

Antara BYD dan PLN mempertegas solusi mobilitas elektrifikasi dan mempromosikan pengembangan transportasi ramah lingkungan. Pengisian daya kendaraan listrik yang umumnya dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kini dapat dilakukan di rumah dengan adanya home charging. Pada saat pembelian produk BYD. Konsumen dapat langsung berkoordinasi bareng diler. Kemudian menjembatani komunikasi ke PLN untuk infrastruktur pengisian daya dan prosedur pemasangan.Layanan Home Charging ini adalah penyambung daya baru yang terpisah dari instalasi rumah. Kemudian tersambung dengan Electric Vehicle Digital Services (EVDS), disiapkan oleh PLN. Selain memudahkan, fasilitas ini juga memberikan sisi keamanan bagi para pengguna. Pengisian di rumah, membuat pelanggan dapat mengatur waktu mengecas baterai, hingga mengukur seberapa banyak pengeluaran hanya melihat meteran. Menariknya, hitungan sudah dijamin tepat sebab terpisah oleh pemakaian daya listrik rumah. Apabila pengecasan dilakukan di rumah. Dijanjikan tidak perlu khawatir terjadi lonjakan harga, ataupun overcharging.

“Pemerintah memberikan kami tugas dalam mengembangkan ekosistem ramah lingkungan. Dan inilah yang membuat PLN terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat agar lingkungan semakin hijau dan lebih baik. Saat ini PLN telah memiliki lebih dari 1.000 charging station, tersebar di 800 lokasi. Perseroan berharap transisi energi ini menjadikan generasi masa depan menjadi kian baik. Salah satunya dengan program ekosistem EV,” ujar Tonny Bellamy, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero).

Di sini, PLN mendukung penuh misi BYD dan program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara ramah lingkungan dan memiliki udara bersih. Ketersediaan infrastruktur EV yang semakin banyak. Diyakini dapat mendorong masyarakat agar beralih ke mobilitas terbarukan. (ALX/ODI)